Belajar Menyikapi Bullying dengan Dongeng dan Permainan Ular Tangga

Oleh:

Puput Waina

Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat PK IMM Fakultas Psikologi UHAMKA 2023-2024


Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis yang dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada anak-anak, mempengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka. Namun, siapa bilang belajar menangani bullying harus membosankan? Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat PK IMM Psikologi kini menggunakan pendekatan kreatif dan interaktif dengan dongeng dan permainan ular tangga untuk membantu anak-anak belajar menyikapi bullying dengan cara yang menyenangkan.

Mengapa Dongeng dan Ular Tangga?

Kedua metode ini dipilih karena mereka menawarkan cara yang menyenangkan dan efektif untuk mengajarkan nilai-nilai penting kepada anak-anak. Berikut adalah alasan mengapa dongeng dan permainan ular tangga sangat efektif:

  • Mudah Dipahami: Cerita dalam dongeng dan aturan permainan ular tangga sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-anak.
  • Interaktif: Anak-anak dapat terlibat aktif dalam diskusi, role play, menjawab pertanyaan sambil bermain, membuat pembelajaran lebih menarik.
  • Memorable: Anak-anak cenderung mengingat cerita dan permainan yang mereka nikmati, sehingga pesan moral yang disampaikan lebih mudah diingat.

Peran Dongeng dalam Mengatasi Bullying

Dongeng merupakan alat yang kuat untuk mengajarkan anak-anak tentang empati dan nilai-nilai moral. Dalam konteks bullying, dongeng dapat digunakan untuk:

  • Membantu Anak Mengenali Emosi: Melalui karakter dan situasi dalam cerita, anak-anak dapat belajar mengenali perasaan mereka sendiri dan orang lain.
  • Mengajarkan Nilai Persahabatan dan Keberanian: Banyak dongeng yang mengajarkan tentang pentingnya persahabatan dan keberanian untuk berbicara menentang ketidakadilan.
  • Menumbuhkan Imajinasi: Cerita-cerita ini mendorong anak-anak untuk membayangkan diri mereka sebagai seorang yang berani melawan bully dan bisa mengubah situasi buruk menjadi lebih baik.

Mengubah Ular Tangga Menjadi Alat Pembelajaran

Permainan ular tangga, yang biasanya dikenal sebagai permainan keberuntungan, bisa dimodifikasi untuk memasukkan elemen edukatif tentang bullying. Berikut adalah beberapa cara di mana ular tangga dapat digunakan dalam program ini:

  • Kotak-Kotak Edukatif: Setiap kotak dalam papan permainan dapat berisi pertanyaan atau situasi yang mengharuskan anak-anak untuk berpikir tentang bagaimana mereka akan menangani situasi bullying.
  • Simulasi Konsekuensi: Dengan menambahkan konsekuensi positif dan negatif pada tangga dan ular, anak-anak belajar tentang dampak dari tindakan mereka.
  • Mendorong Kolaborasi: Permainan ini bisa dimainkan secara berkelompok, mengajarkan anak-anak tentang kerja sama dan pentingnya saling mendukung.

Peran Mahasiswa dalam Program

Mahasiswa memainkan peran penting dalam keberhasilan program ini. Mereka tidak hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga ikut bergabung dalam kegiatan. Beberapa peran mereka meliputi:

  • Mendesain Materi: Menyusun cerita dan skenario permainan yang relevan dan menarik bagi anak-anak.
  • Memimpin Kegiatan: Mengarahkan sesi permainan dan dongeng, serta memastikan semua anak terlibat dan memahami materi.
  • Menjadi Teladan: Mahasiswa dapat menjadi contoh positif bagi anak-anak, menunjukkan bagaimana menghadapi konflik dan perbedaan pendapat dengan cara yang sehat.

Manfaat bagi Anak-Anak

Melalui program ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang cara menyikapi bullying tetapi juga:

  • Meningkatkan Rasa Percaya Diri: Dengan mempraktikkan skenario melalui permainan dan cerita, anak-anak merasa lebih siap untuk menghadapi situasi nyata.
  • Mengembangkan Keterampilan Sosial: Interaksi dalam permainan dan diskusi membantu anak-anak meningkatkan keterampilan komunikasi dan empati.
  • Menjadi Agen Perubahan: Anak-anak didorong untuk menjadi pahlawan di dunia nyata, berdiri melawan bullying dan mendukung teman-teman mereka.

Kesimpulan

Program inovatif ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan pendekatan yang tepat, pendidikan tentang bullying bisa menjadi menyenangkan dan efektif. Dongeng dan permainan ular tangga memberikan cara yang menarik bagi anak-anak untuk belajar, sementara mahasiswa berperan sebagai pemandu dan mentor dalam perjalanan ini. Dengan terus mendukung dan mengembangkan program seperti ini, kita dapat membekali generasi muda dengan alat dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk menciptakan lingkungan bebas bullying.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harmoni dalam Komunikasi Organisasi

GEMALI

Pemimpin Cahaya