Peran dan Tanggung Jawab Perempuan di dalam Islam

 

Wacana tentang isu-isu perempuan telah mencuat dan menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat. Peran perempuan telah menunjukkan keaktualisasian dirinya dalam berkontribusi di abad modern ini, dan isu tentang perempuan ini menjadi menguat pasca Konferensi Perempuan Internasional di Beijing tahun 1995. Hasil dari konferensi di Beijing pada tahun 1995 menghasilkan kesempatan politik bagi kaum perempuan di seluruh dunia untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Hal ini menunjukkan arti pentingnya keterlibatan perempuan dalam era modernisasi.

Telah terjadi pergeseran makna peran perempuan dari masa lampau dengan makna perempuan di masa sekarang. Dahulu perempuan tidak dimuliakan kehadirannya, karena dianggap sebagai sosok yang lemah dan sosok yang memalukan. Keadaan seperti ini berlanjut sampai datangnya Islam yang mengangkat derajat kaum wanita, memberikan hak-haknya, serta membuatnya menikmati kemanusiaan dan kehormatannya di tengah-tengah masyarakat. Islam memperhitungkan peran wanita seperti laki-laki untuk beberapa persoalan. Seperti dalam amar ma’ruf nahi munkar, haji, jual beli, menuntut ilmu, dan Islam memberikan kebebasan untuk membelanjakan harta bendanya sesuai dengan keinginan dan kesenangannya.

Salah satu tokoh psikologi bernama Corsini berpendapat bahwa peran gender merupakan sekumpulan atribut, trait kepribadian dan perilaku yang dianggap sesuai untuk masing-masing jenis kelamin.Secara bahasa gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin. Menurut Webster’s New World Dictionary diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara pria dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Dalam Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya memuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas dan karakter emosional antara pria dan perempuan yang berkembang di masyarakat. Sesungguhnya sangat luas peranan perempuan dalam pembinaan kesejahteraan hidup, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Bahkan oleh Rasulullaah SAW. diperingatkan bahwa tegak atau rubuhnya suatu bangsa ditentukan oleh perempuannya. jika perempuan baik maka akan selamatlah negara itu, dan apabila perempuan tidak baik akan hancurlah negara tersebut. Rasulullah juga bersabda bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Berdasarkan hal tersebut, penulis berkesimpulan bahwa jikalau perempuan itu baik, maka ia akan mampu melahirkan generasi baru yang intelektual dan moralnya terdidik secara baik yang tentunya akan memperkokoh tegaknya sebuah negara. Selain itu masih banyak lagi ucapan-ucapan Rasulullah yang menunjukkan pentingnya peranan perempuan dalam menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. Peranan perempuan bukan lagi terbatas pada dapur, sumur, dan kasur namun lebih dari itu perempuan juga bisa dengan gendernya telah memiliki pondasi tempat berdiri yang utuh agar tidak dinafikan keadaannya, mengingat keberadaannya di tengah-tengah kehidupan ini sudah memberi beragam warna dalam pencerahan dan perubahan. Perempuan dengan gendernya adalah perempuan yang mampu memposisikan dirinya tidak hanya sebagai perempuan dari segi biologis saja, tetapi juga dari segi psikologis, nilai, dan mampu memahami perannya sehingga akan tampil dalam perilaku sesuai dengan jenis kelaminnya tersebut.

Untuk itu kami bidang immawati mengadakan webinar tersebut untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para perempuan bahwa dalam memimpin baik dalam kelompok besar maupun kecil bukan hanya bisa dilakukan oleh laki-laki akan tetapi perempuan juga bisa dalam memimpin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harmoni dalam Komunikasi Organisasi

GEMALI

Pemimpin Cahaya