Pentingnya Pendidikan Politik dalam Masyarakat

 Oleh :Bidang Hikmah

 

Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika dikaitkan dengan partai politik, pendidikan politik bisa diartikan sebagai usaha sadar dan tersistematis dalam mentransformasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan perjuangan partai politik tersebut kepada massanya agar mereka sadar akan peran dan fungsi, serta hak dan kewajibannya sebagai manusia atau warga negara.

 

Pendidikan politik adalah proses untuk membina individu agar mampu memahami, menilai, dan mengambil keputusan tentang berbagai permasalahan dengan cara-cara yang tepat dan rasional, termasuk dalam menghadapi masalah yang bias maupun isu yang kontroversial. Pengetahuan politik akan membawa orang pada tingkat partisipasi tertentu. Dalam politik seseorang tidak hanya dituntut mengembangkan pengetahuan juga harus mengembangkan aspek sikap dan keterampilan.

 

Tujuan utama pendidikan politik agar setiap individu dapat mengenal dan memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam sistem politik yang sedang diterapkan. Adanya pendidikan politik agar setiap individu tidak hanya sekedar tahu saja, tapi juga lebih jauh dapat menjadi seorang warga negara yang memiliki kesadaran politik bisa mampu mengemban tanggung jawab yang ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan peningkatan kadar partisipasi dalam dunia politik.

 

Pendidikan politik dapat diberikan melalui berbagi jalur. Pemberian pendidikan politik tidak hanya dibatasi oleh lembaga seperti persekolahan atau organisasi saja. Namun dapat diberikan melalui media, misalnya media cetak dalam bentuk artikel. Semua bentuk pendidikan politik sebenarnya tidak jadi permasalahan, maknanya semuanya baik, asalkan mampu mengkoordinasi simbol-simbol nasional sehingga pendidikan politik tersebut dapat merubah individu yang memiliki kecintaan terhadap bangsanya atau memiliki rasa keterikatan diri (sense of belonging) yang tinggi terhadap Bangsa dan Negara.

 

Sekolah sebagai lembaga pendidikan politik formal, karena pendidikan politik di sekolah diperoleh melalui Pendidikan Kewarganegaraan dan pembelajaran formal di kelas melalui teori-teori yang diajarkan oleh guru dan praktek secara langsung ataupun secara tidak langsung, melalui upacara bendera dan organisai-organisasi yang ada di sekolah. Sekolah memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik melalui kurikulum pengajaran formal, beraneka ragam kegiatan sekolah dan kegiatan-kegiatan guru. Adapun bentuk kegiatan pendidikan politik yang dapat dilakukan di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:

a. Melalui Kegiatan Sekolah

1.    OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Didalam kegiatan OSIS banyak sekali yang menjurus pada kegiatan politik seperti dalam bermusyawarah didalam anggota, cara menyampaikan pendapat kepada orang lain, kegiatan upacara bendera dan bakti sosial dan semua kegiatan yang dilakukan oleh OSIS. Seperti pada pemilihan pengurus osis dalam suatu sekolah dan cara bersosialisasinya merupakan kegiatan politik.

2.    Pramuka. Pramuka merupakan suatu wadah pembina dan pengembangan para remaja baik yang ada di lingkungan sekolah maupun non sekolah. Pramuka membina dan mengembangkan sikap perilaku remaja lebih sesuai pada pengembangan sikap perilaku umum yang terdapat dalam masyarakat.

b. Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berlaku pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Pendidikan Kewarganegaraan melalui kurikulumnya memberikan pandangan-pandangan yang kongkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Ia juga dapat memegang peran penting dalam pembentukan sikap terhadap aturan permainan politik yang tak tertulis. Pendidikan Kewarganegaraan pun dapat mempertebal kesetiaan terhadap sistem politik dan memberikan simbol-simbol umum untuk menunjukkan tanggapan yang ekspresif terhadap sistem tersebut.

c. Media massa

Melalui media masa seperti media cetak atau elektronik seperti televisi, majalah, surat kabar, radio yang biasanya berada di perpustakaan dapat memuat masalah-masalah sosial politik, ekonomi, bisnis, budaya serta masalah lingkungan hidup dan sebagainya dan sebagaimana yang aktual dan faktual. Dengan adanya media masa ini para siswa dapat membaca dan melihat serta memahami berbagai ilmu. Dalam lingkungan univesitas atau kampus, Pendidikan politik disini tidak selalu dalam bentuk kampanye di kampus, tetapi dengan membuat acara seminar atau sosialisasi dengan mengundang tokoh nasional atau tokoh politik yang sudah berpengalaman. Melalui seminar diskusi ini akan memberikan masukan positif melalui diskusi akademik terhadap pembangunan bangsa ini.

 

Kampus juga dapat mempersiapkan agenda-agenda dalam rangka membangun kesadaran berpolitik untuk civitas akademiknya. Seperti mengundang calon presiden dan calon wakil presiden untuk menyampaikan ide-ide atau gagasannya tetapi masih dalam koridor akademik bukan dalam koridor politik. Agenda-agenda seperti ini dapat bermanfaat bagi kampus juga karena dapat menyampaikan pandangannya terhadap persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia kepada para calon presiden maupun kepada calon legislatif lainnya. Apalagi momentum menjelang pemilu seperti sekarang, dimana seminar atau diskusi tentang politik ini bias dimanfaatkan sebagai saran pembelajaran politik bagi mahaisswa. Seminar atau diskusi dihadirkan untuk pecerdasan politik dan mendekatkan para calon pemimpin ini kepada para civitas akademika.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harmoni dalam Komunikasi Organisasi

GEMALI

Pemimpin Cahaya