Bidang Riset Pengembangan Keilmuan (RPK) PK IMM Psikologi UHAMKA
Dalam
Rangka Mendorong Kaum Intelektual , PK IMM Psikologi UHAMKA Buktikan
Kontibusinya Dengan Menyelenggarakan Kajian Kepenulisan
Oleh
: Bidang Riset Pengembangan Keilmuan (RPK)
Pandemi covid 19 telah menyisakan duka mendalam bagi
seluruh dunia, dengan kondisi yang seperti ini secara otomatis menuntut kita
untuk dapat menerima keberadaan wabah di tengah kehidupan bermasyarakat. Hari
demi hari berlalu dengan kondisi ketidakpastian akhirnya dapat memaksa diri
kita untuk lebih tangguh menghadapinya secara perlahan. Kondisi ketidaknyaman
dan ketidakberdayaan mau tidak mau menjadi sarapan yang harus ditelan oleh
kita. Adaptasi merupakan salah satu solusi terbaik yang bisa dilakukan.
Adaptasi tidak semata-mata berlaku untuk diri kita sendiri namun lebih luas yakni
berlaku juga bagi orang-orang di sekitar kita hingga pada menciptakan
keseimbangan untuk lingkungan sekitar. Hikmah terbaik yang bisa didapatkan dari
adanya wabah di tengah kehidupan salah satunya ialah membuat diri kita menjaid
lebih kritis dalam menghadapi kejamnya wabah yang menyerang laksana serangan
militer ala bangsa koloni pada kala itu. Seluruh sektor menjadi sasaran empuk
wabah ini. Adapun sektor yang dimaksud yakni ekonomi, sosial. politik hingga
pendidikan. Salah satu hal yang tidak kalah penting adalah imbas wabah covid
terhadap sektor pendidikan di ibu pertiwi.
Adanya wabah covid harus menjadikan pelajar terkhusus
mahasiswa di kalangan akademisi bisa lebih mandiri dan bijak menyusun strategi
terbaik untuk mencapai hasil optimal dalam pembelajaran hingga pada
menyesuaikan dengan jadwal antara belajar dirumah dengan kegiatan-kegiatan lain
seperti membantu orang tua, organisasi, dsb. Mahasiswa sebagai poros agen
pembawa perubahan harus ikut andil dalam mempelopori setiap gerakan yang
mendukung terbentuknya wadah baru atau cikal bakal generasi yang berintelektual,
menjadi sebuah harapan yang baik mengenai generasi yang unggul tentunya tidak
hanya bersentral pada majunya atau kritisnya individu terkait dengan
teori-teori akademisi saja namun juga pada tingginya tingkat kepedulian sosial
terutama terkait dengan segala isu yang berkembang di masyarakat saat ini.
Dalam rangka meningkatkan gerakan literasi serta minat dalam menulis maka dari
itu PK IMM Psikologi UHAMKA telah usai mengadakan kegiatan kajian kepenulisan
pada tanggal 21 Januari 2021 yang bertajuk “Menulis artikel sebagai media
dakwah kekinian”. Kegiatan tersebut merupakan program yang diusung oleh bidang
riset pengembangan keilmuan (RPK) PK IMM Psikologi UHAMKA, suksesnya kegiatan
tersebut juga tidak luput dari hadirnya narasumber-narasumber hebat yang
berpengalaman dan berkompeten di bidangnya.
Narasumber yang pertama adalah kakanda immawan
Bayujati Prakoso Si.Kom, pada kesempatan malam itu materi yang disampaikan
secara umum membahas mengenai artikel hingga pada sistematika pembuatan artikel
khususnya artikel popular. Narasumber juga menjelaskan tujuan dari menulis itu
sendiri, Adapun tujuan dari menulis yang disampaikan oleh narasumber sangat
beragam mulai dari keperluan untuk berdakwah, menginformasikan sesuaru,
memberikan solusi, menghibur, hingga pada mengajak pembaca pada suatu hal
kebaikan. Pada kesempatan malam itu, narasumber juga memberitahukan kiat-kiat
untuk menggali sebuah ide dalam menulis seperti; mencari sumber referensi bacaan,
memperbanyak membaca, meluangkan banyak waktu dan kesempatan untuk berdiskusi,
dan mulai menulis pada hal-hal yang kita sukai terlebih dahulu atau hal-hal
yang dekat dengan diri kita. Pesan yang tak kalah penting yang juga disampaikan
oleh kakanda immawan Bayujati Prakoso Si.Kom untuk bisa menggal sebuah ide
terkhusus untuk para penulis pemula yang ingin mengembangkan kemampuan menulis
adalah mengurangi rebahan atau bermalas-malasan karena hal tersebut tidak akan
menghasilkan perubahan apapun baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Bersandar dari motivasi tersebut, kita kembali di ingatkan oleh pesan mutiara
yang dicanangkan oleh tokoh termasyur seperti Buya Hamka, dalam pesannya ia
menuliskan bahwa “pengkerdilan terkejam dalam hidup ialah membiarkan pikiran
yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas yang mendahulukan istirahat
sebelum lelah”.
Materi kedua disampaikan oleh
ayahanda Abdul Halim Sani M.Kesos, dalam penyampaiannya ayahanda memberitahukan
mengenai makna yang terkandung dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 salah satunya ialah
perintah untuk membaca, meski makna tersebut tersirat dalam Al-Qur'an namun
apabila kita memahaminya maka konteks membaca ini memiliki arti kata yang amat
luas layaknya dunia dan segala isi nya yang memiliki keunikannya tersendiri.
Makna membaca disini tidak hanya terbatas pada konteks lembar-lembar tulisan
yang dibukukan atau membaca secara terang-terangan segala jenis buku dari
berbagai sumber, makna membaca ini termaksud pantulan pandangan kita terhadap
realitas kehidupan kita, yang dengannya hidup kita penuh dengan makna dan arti
bagi banyak orang disekitar kita. Membaca menuntut kita melihat berbagai macam
perspektif yang ada, mulai dari objek-objek sederhana seperti manusia, hingga
makhluk lain ciptaannya yang tak kalah istimewa. Lain halnya dengan keutamaan
membaca tersebut ayahanda juga menjelaskan bahwa dalam surat Al-Alaq ayat 1-5
lekat dengan kaum intelektual yang mana sebagai nafas cendikiawan diberbagai
belahan dunia tiada pernah lekat dari tinta atau pena. Dari pena kita bisa
mengukir banyak sejarah-sejarah nyata yang kita alami di sekitar kita. Maka
pena tersebut adalah identitas kaum cendekia yang peduli terhadap peradaban
manusia, yang tak mau mati hanya dengan menyisakan kebodohan dan kebungkaman di
balik kejam dan fananya dunia. Di kutip dari ucapan ayahanda tercinta, beliau
berkata bahwa tulisan yang paling bagus adalah tulisan yang selesai karena
tulisan selesai lah yang bisa dinikmati oleh pembaca maka dari itu ayahanda
berpesan untuk memulailah menulis dan buatlah target untuk menulis agar
karya-karya kita bisa dinikmati oleh generasi mendatang nanti karena orang yang
tidak menulis akan tergerus dalam masyarakat dan tiada menyisakan apapun
nantinya sementara orang yang menulis dapat dirasakan kehadiran walau jasad
tiada lagi di dunia namun karyanya abadi disetiap ingatan pembaca setianya.
Pesan dari kedua narasumber malam itu lengkap sudah
menjadi penutup materi yang mampu
membuka wawasan baru bagi peserta mengenai kepenulisan terkhusus mengenai artikel
sebagai media dakwah kekinian. Nah untuk teman-teman pembaca setia blog kami,
nantikan terus setiap konten menarik yang terus berusaha kami publikasikan
kepada teman-teman semua. Jangan lupa untuk terus mematuhi protokol kesehatan
dengan melakukan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Komentar
Posting Komentar