Barisan Cerita Di Tengah Pandemi
Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Virus corona ini menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernafasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini menyerang semua kalangan usia dari bayi hingga lansia. Virus corona pertama kali terdeteksi di Indonesia pada tanggal 2 maret 2020. Telah banyak lika-liku perjalanan wabah ini di Indonesia. Wabah ini pula mempengaruhi seluruh sektor dari pendidikan, sosial, ekonomi, politik dan hukum turut menjadi sorotan banyak pihak. Covid 19 ini merupakan ancaman non militer yang menyerang Negara-Negara diberbagai dunia. Mulai dari Negara maju hingga berkembang pun tak lepas dari wabah ini, tak terkecuali negeri kita Indonesia. Sejak awal kemunculannya virus ini perlahan mulai menggerus ketahanan, mulai dari ketahanan diri (imunitas) tubuh hingga pada ketahanan akan perekonomian akibat pembatasan-pembatasan yang diberlakukan. Kemunculan virus ini tak butuh waktu yang lama untuk meluas, kini telah dilaporkan bahwa sebanyak 7.418 pasien terpapar corona, 913 pasien sembuh dan 635 pasien meninggal dunia pada tanggal 23 April 2020.
PSBB sejak tanggal 10 April 2020 ditetapkan oleh pemerintah untuk memutus rantai virus corona. PSBB pertama kali di uji coba untuk wilayah DKI, di susul oleh wilayah Bekasi, Depok, Tanggerang, Sumatera Barat, Bandung, Surabaya, Makkasar, Kota Tegal, Kota Pekanbaru. Enam kegiatan inti aturan PSBB dalam pasal 13 Permenkes 9 tahun 2020 antara lain; peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial dan budaya, pembatasan moda transportasi, dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan.
Dampak dari wabah ini tidak hanya terasa dalam bidang kesehatan saja, namun juga perlahan merambat pada sektor perekonomian. Tentunya hal ini akan mendorong lemahnya tingkat pendapatan bagi masyarakat menegah kebawah. Beberapa kasus yang muncul antara lain seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) karena tidak beroperasinya beberapa sektor perindustrian, penurunan penghasilan penyedian jasa transportasi online, dan masih banyak lagi masyarakat bawah yang sangat dirugikan karena adanya pematasan ini. Tak hanya itu kekhawatiran juga terus dirasa dalam sektor pertanian akibat pemerosotan ekonomi seperti krisis pangan yang telah menjadi perhatian Badan Pangan Dunia (FAO). Belum cukup sampai disitu saja, akibat pembatasan jarak yang terus diberlakukan untuk memutus rantai virus covid 19 puluhan ribu napi harus dibebaskan untuk mengurangi penyebaran dan penularan covid 19 ini.
Namun, dibalik semua barisan peristiwa tersebut tidak bisa menjadi suatu penghalang untuk negeri ini peduli terhadap situasi/kondisi sekitar. Kondisi ini justru menimbulkan banyak empati yang datang dari berbagai kalangan yang siap sedia membantu antar sesame baik dari segi ekonomi, kesehatan maupun sosial berupa dukungan untuk pasien maupun tenaga medis yang telah berjasa dalam menghadapi wabah ini. Jarak bukanlah menjadi sebuah penghalang untuk bisa terus berbagi dan memngasihi, jarak juga bukan satu penghalang untuk kita berkontibusi dalam menghadapi wabah ini. Tetap menjaga kesehatan baik secara fisik maupun psikologis merupakan salah satu cara kita untuk bisa bertahan walau ditengah kondisi yang tidak mendukung seperti sekarang ini. Berikut tips yang bisa di terapkan untuk teman-teman semua, antara lain:
1. Menjaga imunitas tubuh dengan menjaga pola makan, pola tidur dan kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan selama 20 detik.
2. Memilah informasi yang terpercaya
Dalam hal ini kita tidak boleh terpengaruh oleh berita-berita yang belum jelas asal usulnya. Kita harus tetap bijak dalam menanggapi atau merespon hal tersebut, informasi mengenai Corona hanya berasal dari web-web badan terkait yang terpercaya seperti website WHO, Kementrian Kesehatan Indonesia, maupun media terpercaya lainnya.
3. Tetap berkontribusi dirumah
Dalam hal ini, keterbatasan kondisi tidak dapat menjadi penghalang untuk kita menimba ilmu atau melakukan pekerjaan. Dengan kecanggihan teknologi dan aplikasi yang ada kita juga bisa tetap berkontribusi aktif dalam melakukan suatu kegiatan. Kegiatan lain seperti membaca buku kesukaan, menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga, mengikuti berbagai kajian online juga bisa kita lakukan di tengah keterbatasan yang terjadi saat ini. Jarak dan keadaan tidak bisa menghalangi kita untuk berbuat suatu hal yang positif.
4. Tidak panik dan tetap waspada
Dalam keadaan yang cemas, panik maka kita akan gelap mata bila dihadapkan dengan stimulus yang datang disekitar kita, dengan tidak menanggapi segala sesuatu secara berlebihan namun tetap selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan salah satu wujud atas kewaspadaan kita. Kondisi panik yang berlebihan justru akan mendorong kita untuk berpikir sempit dan tergesa-gesa dalam merespon suatu hal.
Sekian, informasi yang bisa penulis sampaikan, semoga bisa menjadi tambahan ilmu bagi teman-teman semua dan tiada henti-hentinya penulis menghimbau kepada kalian agar selalu menjaga kesehatan secara fisik dan psikologis. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bidang Hikmah 2019
Referensi
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4975854/jokowi-beberkan-ancaman-krisis-pangan-ri-aman
https://www.suara.com/yoursay/2020/03/30/151403/dampak-dari-lesunya-perekonomian-akibat-wabah-corona
Komentar
Posting Komentar