PANDANGAN MUHAMMADIYAH TENTANG PEREMPUAN

PANDANGAN MUHAMMADIYAH TENTANG PEREMPUAN I. PENDAHULUAN Kadang agama menjadi institusi dalam dilema (Hendropuspito, 1983 : 127). Sebab dalam kenyataannya, agama sering dihadapkan pada kesulitan permasalahan yang rumit untuk diselesaikan. Hal ini menyebabkan persoalan tersebut dijawab "ya" salah, dijawab "tidak" juga tidak benar. Ibarat makan buah simalakama, dimakan mati bapak, tidak dimakan mati ibu. Pada dilema persoalan agama berupa pihak yang menjaga dan pihak mempertahankan kitab Al-Qur’an dengan perekembangan zaman yang kian meningkat. Dalam beberapa kasus teks agama (al-Qur'an dan Sunnah) seperti "ketinggalan" zaman atau tidak "nyambung" dengan kenyataan kultural masyarakat tertentu. Kepemimpinan perempuan misalnya, apa yang diragukan dari kemampuan perempuan jadi pemimpin. Banyak tokoh dari kalangan perempuan sendiri seperti Fatima Mernissi maupun para pakar kesetaraan gender mencoba untuk membuat re-interpretasi ya...